Minggu, 10 Januari 2016

KENAPA HARUS MENYELAM, bila permukaan ini sudah cukup indah??

Menyelami hal ini lebih dalam tidaklah buruk. Namun sangat menyakitkan. Setiap kali ku mulai memperdalam ilmu yang tak ku kehendaki ini, hatiku menjadi sakit, perutku mulai mual, fikiranku terhenti, mulutku kaku, dan aku hanya bisa menangis menahan suara.

,,,,,,,
Bukan ilmu ini yang kubenci, namun keberadaanku disini karena terjebak oleh kebingunganku. Aku tahu arahku, aku tahu anganku, aku tahu citaku, dan aku tahu apa yang ku tak mau.
Aku capek dengan segala hal berbau sains, menurut test psikologi dan test IQ yang aku lakukan dengan teman ibuku yang seorang psikolog, aku sudah terlalu terkekang dengan kehidupan MIPA di masa lampau. Begitupun yang aku rasakan. Bukan hasrat ini yang aku ingin penuhi, namun hasrat lain yang berbau sosial.

Sekarang aku harus memperjuangkan apa yang tidak Aku kehendaki. Berusaha mendapatkan beasiswa karena ingin meringankan beban orang tua. Terpaksa menjalani keberuntungan menjadi asisten laboratorium dan mengikuti lomba karena ,,, aku tak tahu mengapa. Berusaha untuk menahan rasa muak ini karena tak ammpu keluar dari zona ini.

Cukup lulus dengan IPK tinggi. Cukup berprestasi untuk mempertahankan image. Cukup berkelakuan baik dengan menjalankan semua amanah dengan maksimal. Cukup,,, cukup,, tahu,, mengapa tak cukup???

Bukan membual,
Tapi, saat diarahkan untuk memandang kedepan untuk tahap yang lebih jauh, aku menangis tersedu. Menahan suara agar tak ada yang tahu. Meski mereka merasa ganjil dengan kelakuanku. Dan ternyata, mereka mengerti apa yang ku rasa. Terkadang Aku bantah, dan kadang aku jelaskan panjang lebar perasaan ku ini.

Cukuplah,,
Namun semua menuntut,, tanpa aksi namun ,,, ah,, basi
Menuntut untuk berjuang, menuntut untuk serius, dan menuntut untuk fokus,,
I don't,, I won't,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar