By my Friend Alifia Rimadhani
Hari ini Jum’at, 20 Maret 2015
Seperti telah lama kita tahu, hari jum’at adalah hari libur nasional untuk warga Darussalam. Layaknya hari ahad jika kita berada di luar pondok, hari jum’at adalah weekend buat kami. Kamis malam setelah farewell dari uts aku berniat untuk rehat sejenak. Kubuka facebook seraya menambah tab untuk melihat website Fahd Djibran (sastrawan, penulis, motivator, aktivis, inspirator,dll)mencoba melihat-lihat kata2 beliau yang langsung bisa bikin orang merenungi hidupnya sendiri. Nggak lama kemudian temanku Hania Novianty tiba2 muncul dihadapanku. “ Mau nemenin ana ke GP3 nggak?”,”Wah…sebenernya ana pengen ke walikukun han,”.”Loh ya uddah barengan aja ntar ana juga pengen ke walikukun kok,”.Berakhirnya percakapan itu menandai kesepakatan kita untuk traveling besok.
Keesokan harinya..
To the point aja, sesampainya di GP3, aku bertemu Azzah temanku yang ternyata sedang berulang tahun. Kami juga bertemu adeknya Hania yg berbinar2 sekali melihat Hania menenteng berbungkus2 makanan untuknya. Oke…………tralalatrilili…………setelah dari jam 10 pagi sampai jam 15.30 sore kami stay di GP3. Singkat cerita aku dan Hania memang sudah memperkirakan kalo Kota Ngawi ini sangat hobi turun hujan pada jam 4 sore, tapi karena ada titipan yang harus dibeli kami capcus aja. Dan nyata di Ngawi hujannnn…..benar sekali pemirsa, hujan yang sudah bukan lagi rintik membombardir kami tanpa ampun!! Kurasakan air hujan melintasi helm kemudian jatuh menimpa muka, dan sebagian sukses kutenggak bulat2. Hania mempercepat kemudi. Akhirnya motor berhasil mendarat di salah satu toko tujuan kami. Fiuhhh…….brrrrrr…hujan turun makin deras. Kami pun membeli jas hujan plastic darurat seharga 5 ribu rupiah. Hania yang malang ternyata mendapati jas hujannya berlubang. Akhirnya dia meminta lakban pada penjaga toko. Tak lama kemudian ketika aku mencoba melepas jas hujanku.Krekkkkk…hahahha…kudapati dua lubang menganga di lengan jas hujanku(nasib jas hujan 5ribuan). Walikukun memang salah satu pasar yang cukup terkenal di Ngawi, niatan kami adalah membelikan obat batuk dan
bakso untuk teman kami tercinta Fatkhatul NurHaslina. Sepenggal kisah di warung bakso:
Aku yang basah kuyup, lengkap dengan jas hujan plastic warna biru dan helm yang masih bersarang di atas kepala memasuki warung bakso.(Hania menunggu di luar )
Aku: “hmmm.. buk, bakso satu di bungkus”
Ibu tukang bakso: yang berapaan us??(masyarakat Ngawi konon sudah begitu terbiasa memanggil ustadzah untuk orang2 yang berpenampilan sperti kami).
Aku: (aku tercenung sejenak) emang biasanya berapaan buk?
Ibu tukang bakso: 19ribu,12ribu,16ribu
Aku: (hah??sejak kapan bakso di Ngawi semahal ini. Aku diam lagi)(berpikir)
Hania meyerobot : yang 9 ribu buk!!
Aku: hah?? (aku tersentak) ( oh,,ternyata aku salah denger tadi)
Akhirnya si Ibu sibuk menyiapkan bakso pesanan kami.
Hania: hmmm buk, ini sambelnya boleh ambil tiga nggak bu??
Ibu tukang bakso: hah?(menatap kami berdua dengan ekspresi terheran-heran seraya menuangkan sedikit tambahan sambel di plastic kecil kami). Cabe mahal us,
Hania: hahaha iya bu,hehhe….
Aku : ( haduh, ibunya ini ada2 aja)
Ibu tukang bakso: us,us, keploh us (artinya : becek,basah us)(denganmuka masam melihat ke arah kami)
Aku: (dalem hati: lah emang hujan trus gimana??)
Akhirnya kita segera pulang dengan sebungkus bakso di tangan.Belum lama langkah kaki kami meninggalkan warung bakso itu ternyata si Ibu udah sibuk ngepel jejak kaki kami yang tergenang air jas hujan basah kuyup tadi. Yah,,whateverlah bu, at least, thanks.
Dapet baksonya, kami segera pulang. Sebenernya masih mau nyari obat batuk, tapi hujan memaksa kami untuk pulang. And…………….inilah arti perjalanan ini. Let’s begin!!!
Kami pulang dengan keadaan langit yang ber-uphoria menumpahkan berliter-liter air. Aku dan Hania membelah jalanan walikukun yang terendam banjir setinggi mata kaki. Aku lihat anak2 kecil menertawaiku. Benar saja motor matik kami telah sukses menerjang banjir, dan sukses membuatku basah kuyup lagi. Hujan belum juga reda.Tetesan2 keras itu kurasakan menembaki setiap sisi helm. Hingga suatu ketika sang air menyelinap masuk dan cplakkk!!! Berkah dari langit itu berhasil kutelan dengan sempurna(glek). Seperti sebelumnya pemirsa, terpaksa saya harus menenggak air hujan lagi. Wiiiihhhhh……
Hania yang tak kusangka punya bakat moto racing memacu motor dengan cepat. Aku hanya bisa berdo’a semampuku dalam hati semoga Allah selalu memberi kita keselamatan ( Pemirsa, boleh dicatat bahwa jalanan Ngawi adalah jalan lintas provinsi, jadi tak jarang ditemui kendaraan besar seperti truk,bus,container yang berjejalan di kanan-kiri kita, siapa yg gak deg2an coba?)
Hujan yang begitu deras membuat jarak walikukun-GP1 terasa jauh. Tapi motor kami tidak berkecepatan rendah. Dan ternyata memang benar.Allah Maha Tahu, kemudian diturunkan lagi berkah untuk kita hari ini. Splashshshshshshhs………..sebuah mobil bak terbuka melintas dan sukses mengguyur kami sekali lagi!! Wiiihiiiiiiiiiiii………brbrbrbrbrrb….aku dan hania berteriak kencang. Benar-benar semacam roller coaster air atau? Ah arung jeram?oh nggak, Niagara-garaaja deh.hahahaha…….
Lagi dan lagi dan lagi dan lagi kami harus menerima kenyataan ini.hehhe....kanan-kiri-kanan-kiri splasshshshshsh……sraaaattttt…..cpreeeetttt……..brushsshhshshsh……hah,,kayaknya jas hujan 5ribuan kami udda nggak ada gunanya lagi deh
Sampai di rumah (hehe,di GP 1 maksudnya) kami mendapati skelompok temen2 yang ternyata sedang foto2 sambil ujan2an di depan maskan. Nggak mau kehilangan kesempatan, aku dan hania segera bergabung dengan kostum jas hujan 5ribuan kami plus helm (yah,mirip2 astronot yang turun dari langit ceritanya.hehe…)
Yaps, sedikit cerita menyenangkan untuk hari jum’at yang berkesan. Terimakasih temen2, Special thanks for Hania Novianty , wanna get some trip anymore??
Seperti telah lama kita tahu, hari jum’at adalah hari libur nasional untuk warga Darussalam. Layaknya hari ahad jika kita berada di luar pondok, hari jum’at adalah weekend buat kami. Kamis malam setelah farewell dari uts aku berniat untuk rehat sejenak. Kubuka facebook seraya menambah tab untuk melihat website Fahd Djibran (sastrawan, penulis, motivator, aktivis, inspirator,dll)mencoba melihat-lihat kata2 beliau yang langsung bisa bikin orang merenungi hidupnya sendiri. Nggak lama kemudian temanku Hania Novianty tiba2 muncul dihadapanku. “ Mau nemenin ana ke GP3 nggak?”,”Wah…sebenernya ana pengen ke walikukun han,”.”Loh ya uddah barengan aja ntar ana juga pengen ke walikukun kok,”.Berakhirnya percakapan itu menandai kesepakatan kita untuk traveling besok.
Keesokan harinya..
To the point aja, sesampainya di GP3, aku bertemu Azzah temanku yang ternyata sedang berulang tahun. Kami juga bertemu adeknya Hania yg berbinar2 sekali melihat Hania menenteng berbungkus2 makanan untuknya. Oke…………tralalatrilili…………setelah dari jam 10 pagi sampai jam 15.30 sore kami stay di GP3. Singkat cerita aku dan Hania memang sudah memperkirakan kalo Kota Ngawi ini sangat hobi turun hujan pada jam 4 sore, tapi karena ada titipan yang harus dibeli kami capcus aja. Dan nyata di Ngawi hujannnn…..benar sekali pemirsa, hujan yang sudah bukan lagi rintik membombardir kami tanpa ampun!! Kurasakan air hujan melintasi helm kemudian jatuh menimpa muka, dan sebagian sukses kutenggak bulat2. Hania mempercepat kemudi. Akhirnya motor berhasil mendarat di salah satu toko tujuan kami. Fiuhhh…….brrrrrr…hujan turun makin deras. Kami pun membeli jas hujan plastic darurat seharga 5 ribu rupiah. Hania yang malang ternyata mendapati jas hujannya berlubang. Akhirnya dia meminta lakban pada penjaga toko. Tak lama kemudian ketika aku mencoba melepas jas hujanku.Krekkkkk…hahahha…kudapati dua lubang menganga di lengan jas hujanku(nasib jas hujan 5ribuan). Walikukun memang salah satu pasar yang cukup terkenal di Ngawi, niatan kami adalah membelikan obat batuk dan
bakso untuk teman kami tercinta Fatkhatul NurHaslina. Sepenggal kisah di warung bakso:
Aku yang basah kuyup, lengkap dengan jas hujan plastic warna biru dan helm yang masih bersarang di atas kepala memasuki warung bakso.(Hania menunggu di luar )
Aku: “hmmm.. buk, bakso satu di bungkus”
Ibu tukang bakso: yang berapaan us??(masyarakat Ngawi konon sudah begitu terbiasa memanggil ustadzah untuk orang2 yang berpenampilan sperti kami).
Aku: (aku tercenung sejenak) emang biasanya berapaan buk?
Ibu tukang bakso: 19ribu,12ribu,16ribu
Aku: (hah??sejak kapan bakso di Ngawi semahal ini. Aku diam lagi)(berpikir)
Hania meyerobot : yang 9 ribu buk!!
Aku: hah?? (aku tersentak) ( oh,,ternyata aku salah denger tadi)
Akhirnya si Ibu sibuk menyiapkan bakso pesanan kami.
Hania: hmmm buk, ini sambelnya boleh ambil tiga nggak bu??
Ibu tukang bakso: hah?(menatap kami berdua dengan ekspresi terheran-heran seraya menuangkan sedikit tambahan sambel di plastic kecil kami). Cabe mahal us,
Hania: hahaha iya bu,hehhe….
Aku : ( haduh, ibunya ini ada2 aja)
Ibu tukang bakso: us,us, keploh us (artinya : becek,basah us)(denganmuka masam melihat ke arah kami)
Aku: (dalem hati: lah emang hujan trus gimana??)
Akhirnya kita segera pulang dengan sebungkus bakso di tangan.Belum lama langkah kaki kami meninggalkan warung bakso itu ternyata si Ibu udah sibuk ngepel jejak kaki kami yang tergenang air jas hujan basah kuyup tadi. Yah,,whateverlah bu, at least, thanks.
Dapet baksonya, kami segera pulang. Sebenernya masih mau nyari obat batuk, tapi hujan memaksa kami untuk pulang. And…………….inilah arti perjalanan ini. Let’s begin!!!
Kami pulang dengan keadaan langit yang ber-uphoria menumpahkan berliter-liter air. Aku dan Hania membelah jalanan walikukun yang terendam banjir setinggi mata kaki. Aku lihat anak2 kecil menertawaiku. Benar saja motor matik kami telah sukses menerjang banjir, dan sukses membuatku basah kuyup lagi. Hujan belum juga reda.Tetesan2 keras itu kurasakan menembaki setiap sisi helm. Hingga suatu ketika sang air menyelinap masuk dan cplakkk!!! Berkah dari langit itu berhasil kutelan dengan sempurna(glek). Seperti sebelumnya pemirsa, terpaksa saya harus menenggak air hujan lagi. Wiiiihhhhh……
Hania yang tak kusangka punya bakat moto racing memacu motor dengan cepat. Aku hanya bisa berdo’a semampuku dalam hati semoga Allah selalu memberi kita keselamatan ( Pemirsa, boleh dicatat bahwa jalanan Ngawi adalah jalan lintas provinsi, jadi tak jarang ditemui kendaraan besar seperti truk,bus,container yang berjejalan di kanan-kiri kita, siapa yg gak deg2an coba?)
Hujan yang begitu deras membuat jarak walikukun-GP1 terasa jauh. Tapi motor kami tidak berkecepatan rendah. Dan ternyata memang benar.Allah Maha Tahu, kemudian diturunkan lagi berkah untuk kita hari ini. Splashshshshshshhs………..sebuah mobil bak terbuka melintas dan sukses mengguyur kami sekali lagi!! Wiiihiiiiiiiiiiii………brbrbrbrbrrb….aku dan hania berteriak kencang. Benar-benar semacam roller coaster air atau? Ah arung jeram?oh nggak, Niagara-garaaja deh.hahahaha…….
Lagi dan lagi dan lagi dan lagi kami harus menerima kenyataan ini.hehhe....kanan-kiri-kanan-kiri splasshshshshsh……sraaaattttt…..cpreeeetttt……..brushsshhshshsh……hah,,kayaknya jas hujan 5ribuan kami udda nggak ada gunanya lagi deh
Sampai di rumah (hehe,di GP 1 maksudnya) kami mendapati skelompok temen2 yang ternyata sedang foto2 sambil ujan2an di depan maskan. Nggak mau kehilangan kesempatan, aku dan hania segera bergabung dengan kostum jas hujan 5ribuan kami plus helm (yah,mirip2 astronot yang turun dari langit ceritanya.hehe…)
Yaps, sedikit cerita menyenangkan untuk hari jum’at yang berkesan. Terimakasih temen2, Special thanks for Hania Novianty , wanna get some trip anymore??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar